[KE BAWAH]</

 

Simulasi Rangkaian Pemadam Kebakaran Dengan Flame Sensor dan MQ2

 

1.      Tujuan

·         Mempelajari system kerja Flame Sensor dan MQ2 Sensor

·         Membuat simulasi kerja rangkaian menggunakan Flame Sensor dan MQ2 Sensor

 

2.      Komponen

·         Button

Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi sebagai pemutus atau penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik. Suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan start, stop reset dan saklar tekan untuk emergency. Push button memiliki kontak NC (normally close) dan NO (normally open). Button tidak memiliki mekanisme pengunci. Button menggunakan mekanisme spring (pegas) tanpa pengunci. Jadi perubahan kondisinya bersifat sementara. Ketika Button ditekan, maka kontak akan terhubung. Dan ketika Button dilepas, maka kontak akan kembali terputus.

 

·         Buzzer

Buzzer Listrik adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Pada umumnya, Buzzer yang merupakan sebuah perangkat audio ini sering digunakan pada rangkaian anti-maling.  Jenis Buzzer yang sering ditemukan dan digunakan adalah Buzzer yang berjenis Piezoelectric. Efek Piezoelectric (Piezoelectric Effect) pertama kali ditemukan oleh dua orang fisikawan Perancis yang bernama Pierre Curie dan Jacques Curie pada tahun 1880. Penemuan tersebut kemudian dikembangkan oleh sebuah perusahaan Jepang menjadi Piezo Electric Buzzer dan mulai populer digunakan sejak 1970-an.

 

·         Transistor / BC548

Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam fungsi seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain sebagai nya. Transistor merupakan salah satu komponen semikonduktor yang paling banyak ditemukan dalam rangkaian-rangkaian elektronika.

 

·         Relay

Relay adalah saklar (switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen elektromekanikal yang terdiri dari 2 bagian utama yakni elektromagnet coil dan mekanikal/ seperangkat kontak saklar. Relay menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontak saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.

 

·         Lampu LED

Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.

 

·         Resistor

Resistor merupakan komponen elektronika pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor sering juga disebut hambatan dan sering disingkat dengan huruf “R”. Satuan resistor atau hambatan adalah OHM (Ω). Sebutan OHM diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm seorang fisikawan Jerman.

 

·         Logicstate

Logicstate adalah sebuah entitas untuk melakukan pengolahan input-input yang berupa bilangan biner dengan menggunakan teori matematika Boolean sehingga dihasilkan sebuah sinyal output yang dapat digunakan untuk proses berikutnya.

 

·         Flame Sensor

Sensor api atau Flame sensor merupakan salah satu alat pendeteksi kebakaran melalui adanya nyala api yang tiba-tiba muncul. Besarnya nyala api yang terdeteksi adalah nyala api dengan panjang gelombang 760 nm sampai dengan 1.100 nm. Transducer yang digunakan dalam mendeteksi nyala api adalah infrared.

 

·         Motor

Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya. 

 

·         MQ2-Gas Sensor



Sensor MQ-2 adalah sensor yang digunakann untuk mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap dan output membaca sebagai tegangan analog. Sensor gas asap MQ-2 dapat langsung diatur sensitifitasnya dengan memutar trimpotnya. Sensor ini biasa digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas baik di rumah maupun di industri. Gas yang dapat dideteksi diantaranya : LPG, i-butane, propane, methane , alcohol, Hydrogen, smoke. 

 

3.      Dasar Teori

·         Pengertian Flame Sensor dan jenisnya

Sensor api atau Flame sensor merupakan salah satu alat pendeteksi kebakaran melalui adanya nyala api yang tiba-tiba muncul. Besarnya nyala api yang terdeteksi adalah nyala api dengan panjang gelombang 760 nm sampai dengan 1.100 nm. Transducer yang digunakan dalam mendeteksi nyala api adalah infrared. Jenis-jenis nya:


Ø  UV Flame Detector

Sensor api ini menggunakan teknologi ultraviolet sehingga mampu menanggapi radiasi spectral antara 180 nanometer sampai dengan 260 nanometer. Tingkat sensivitas dan respon ultraviolet termasuk baik dan cepat dalam kisaran 0 sampai 50 kaki. Sensor jenis ini sangat sensitif terhadap hal-hal yang bermuatan listrik seperti lampu halogen, busur pengelasan dan petir.

 

Ø  UV/IR Flame Detector

Sensor api ini merupakan sensor api yang menggabungkan atau mengintegrasikan sensor optik ultraviolet ke dalam sensor infrared. Pengintegrasian dual band ini diharapkan dapat membuat detektor ini jauh lebih sensitif terhadap radiasi yang bersifat ultraviolet maupun infrared yang dipancarkan oleh percikan api. Selain itu, teknologi ini juga memiliki tingkat kekebalan yang lebih tinggi dengan respon yang jauh lebih baik dari teknologi yang sebelumnya. Oleh karena itulah, selain cocok diletakkan di dalam ruangan, teknologi ini juga cocok dipakai di luar ruangan yang bersifat terbuka.

 

Ø  Multi-Spectrum IR Flame Detector (MSIR)

Cara kerja sensor api jenis ini lebih canggih lagi dari jenis sebelumnya karena mampu memanfaatkan daerah spectral infrared secara maksimal untuk mendeteksi radiasi sumber api. Teknologi Multi-Spectrum IR Flame Detektor (MSIR) ini memiliki sensitivitas yang tinggi karena mampu menjangkau radiasi sumber api hingga 200 kaki dari sumber percikan api, baik indoor atau outdoor. Selain itu, teknologi ini juga memiliki kekebalan yang tinggi terhadap radiasi yang berasal dari infrared.  Radiasi ini dapat muncul karena adanya sengatan listrik, adanya percikan api, muatan listrik dan juga pemicu kebakaran yang lainnya seperti material yang bersifat panas.

 

Ø  Visual Flame Imaging Detector

Cara kerja sensor api Visual Flame Imaging ini tergolong lebih canggih dibandingkan dengan tiga teknologi sebelumnya. Mengapa demikian? Hali ini dikarenakan 3 hal berikut ini.

֎    Pertama, teknologi ini menggunakan beberapa perangkat CCD. Perangkat CCD biasa digunakan dalam kamera sirkuit tertutup.

֎    Kedua, teknologi ini menggunakan algoritma sebagai pendeteksi dini untuk menentukan letak percikan api sebagai penyebab kebakaran. Fungsi algoritma adalah menganalisis bentuk dan perkembangan api berdasarkan video yang diperoleh dari komponen CCD. Hasil analisis inilah yang akan menentukan, betul tidaknya sebuah kebakaran.

֎    Ketiga, teknologi ini tidak mendeteksi adanya kebakaran melalui radiasi panas, muatan listrik, cahaya api atau sejenisnya seperti pada ketiga teknologi sebelumnya. oleh karena itulah, sensor api visual flame imaging detektor sangat cocok digunakan pada ruangan yang didalamnya terdapat aktivitas pembakaran. Tentunya, agar tidak terjadi alarm palsu.

 

·         Prinsip Kerja Flame Sensor

Cara kerja flame detector mampu bekerja dengan baik untuk menangkap nyala api untuk mencegah kebakaran, yaitu dengan mengidentifikasi atau mendeteksi  nyala apiyang dideteksi oleh keberadaan spectrum cahaya infra red maupun ultraviolet dengan menggunakan metode optic kemudian hasil pendeteksian itu akan diteruskan ke Microprosessor yang ada pada unit flame detector akan bekerja untuk membedakan spectrum cahaya yang terdapat pada api yang terdeteksi tersebut dengan sistem delay selama 2-3 detik pada detektor ini sehingga mampu mendeteksi sumber kebakaran lebih dini dan memungkinkan tidak terjadi sumber alarm palsu.

 

Pada sensor ini menggunakan tranduser yang berupa infrared (IR) sebagai sensing sensor. Tranduser ini digunakan untuk mendeteksi akan penyerapan cahaya pada panjang gelombang tertentu, yang memungkinkan alat ini untuk membedakan antara spectrum cahaya pada api dengan spectrum cahaya lainnya seperti spectrum cahaya lampu, kilatan petir, welding arc, metal grinding, hot turbine, reactor, dan masih banyak lagi.

 

·         Pengertian MQ2-Gas Sensor

Sensor MQ-2 adalah sensor yang digunakann untuk mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap dan output membaca sebagai tegangan analog. Sensor gas asap MQ-2 dapat langsung diatur sensitifitasnya dengan memutar trimpotnya. Sensor ini biasa digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas baik di rumah maupun di industri. Gas yang dapat dideteksi diantaranya : LPG, i-butane, propane, methane , alcohol, Hydrogen, smoke. 

 

·         Prinsip Kerja MQ2-Gas Sensor

Sensor Asap MQ-2 berfungsi untuk mendeteksi keberadaan asap yang berasal dari gas mudah terbakar di udara. Pada dasarnya sensor ini terdiri dari tabung aluminium yang dikelilingi oleh silikon dan di pusatnya ada elektroda yang terbuat dari aurum di mana ada element pemanasnya. Ketika terjadi proses pemanasan, kumparan akan dipanaskan sehingga SnO2 keramik menjadi semikonduktor atau sebagai penghantar sehingga melepaskan elektron dan ketika asap dideteksi oleh sensor dan mencapai aurum elektroda maka output sensor MQ-2 akan menghasilkan tegangan analog.

 

4.      Prinsip Kerja

Prinsip kerja dari rangkaian ini ialah menggunakan flame sensor dan MQ2-Gas Sensor. Disini menggunakan logicstate sebagai penunjuk adanya asap dan api yang ditandai dengan point 1 dan tidak adanya asap serta api dengan point 0. Apabila flame sensor tidak mendeteksi api maka sensor tidak akan mengoutputkan tegangan sehingga transistor tidak aktif, karena transistor tidak aktif maka arus dari suplai ke relay tertahan di kolektor sehingga relay akan mati. Apabila MQ2 tidak mendeteksi adanya gas maka sensor tidak akan mengoutputkan tegangan sehingga transistor tidak aktif, karena transistor tidak aktif maka arus dari suplai ke relay tertahan di kolektor sehingga relay akan mati. Ketika flame sensor tidak mendeteksi api maka arus dari suplai akan menuju ke kipas angin dan menuju ground. Ketika MQ2 mendeteksi gas atau asap maka sensor akan mengoutputkan tegangan ke transistor sehingga suplai dari relay pertama akan aktif  namun relay kedua tidak aktif, suplai arus dari relay kedua akan menuju ke kipas angin dan menghidupkan kipas penyedot udara agar gas ataupun asap yang ada di ruangan keluar. Ketika flame sensor mendeteksi adanya api maka sensor akan mengoutputkan tegangan ke transistor kedua dan mengaktifkan transistor sehingga suplai arus dari relay akan menuju buzzer dan solenoid valve untuk mengaktifkan nya. Pada kondisi ini MQ2 tetap mendeteksi adanya gas namun tidak terdapat arus yang menuju MQ2 sehingga kipas angin dan penyedot udara mati agar api tidak menyebar ke tempat lain.

5.      Gambar Rangkaian

 Ketika Tidak Ada Gas dan Api Yang Terdeteksi

Ketika Terdapat Gas Yang Terdeteksi 

Ketika Terdapat Api dan Gas Yang Terdeteksi


6.      Video

7.      Link Donwload

VIDEO : Video

DATASHEET BC548 : BC548

DATASHEET BUZZER : BUZZER

DATASHEET FLAME SENSOR : FLAME SENSOR

DATASHEET MQ2 GAS SENSOR : GAS SENSOR

DATASHEET RELAY : RELAY

DATASHEET RESISTOR : RESISTOR

LIBRARY FLAME SENSOR : FLAME SENSOR

LIBRARY GAS SENSOR : GAS SENSOR

HTML : HTML

RANGKAIAN : RANGKAIAN , RANGKAIAN 1